About Me

About Me
Munere veritus fierent cu sed, congue altera mea te, ex clita eripuit evertitur duo. Legendos tractatos honestatis ad mel. Legendos tractatos honestatis ad mel. , click here →

Rabu, 25 Mei 2016

De Javu

Kejutan di hari ulang tahunku ini benar benar membuatku bahagia, semua orang yang kusayangi hadir. Bahkan dia yang diam-diam kusukai.

Namun lihatlah dia. Hanya duduk di sudut rungan ini tanpa mmengucapkan kata selamat ulang tahun padaku.Kenapa dia mau datang ke acaraku ini jika dia merasa kebosanan seperti itu ?

Acara inti akan segera dimulai. Aku sudah berada di belakang kue ulang tahunku untuk meniup lilin.Namun, kuedarkan pandanganku untuk mencari sosoknya. Kemana dia ? Apakah dia sudah pulang bahkan saat acara inti belum dimulai ? Benar-benar tidak sopan.

Seperti itulah dia. Pendiam dan tidak peduli dengan orang lain. Aku bahkan tak tahu mengapa aku benar-benar mengaguminya.

Disekolah dia hanya datang-belajar-pulang. Tak pernah kulihat dia bergaul dengan teman-teman lain. Seperti dia yang kulihat sebelum acara inti ini akn dimulai. Dia yang duduk sendiri tanpa seorang teman.

Menatap kue dihadapanku ketika lagu “selamat ulang tahun selesai dilantunkan yang membuatku harus segera meniup lilin dengan angka 17 itu.

Tiba-tiba lampu padam. Hanya cahaya dari lilin yang belum sempat ku tiup itu masih menyala. 

Terdengar suara teman-teman perempuanku yang menjerit. Aku takut. Kemana kedua orang tuaku yang tadi berada di belakangku ?

Hingga cahaya lilin lain mencul dari arah dapur. Kulihat ayah dan ibuku berdiri sambil memegang lilin kecil dan menyanyikan lagu selamat ulang tahun untukku. Ada seseorang lagi dibelakang mereka. Aku seperti mengenalnya.

Kemudian orang itu berjalan mendahului kedua orang tuaku. Berjalan kearahku. Meraih tanganku dan berlutut padaku.

“Maukah kamu menjadi pacarku ?” mataku membelalak. Aku tak percaya dengan keadaan ini. Dia yang aku sukai diam-diam. Dan mungkin dia telah membicarakan hal ini dengan orang tuaku karena kulihat saat ini mereka tengah tersenyum kearah kami.


Aku seperti pernah mengalami hal ini. Entah itu di alam bewah sadarku. Seperti rentetan kaset yang ingin kutonton saat rusak dan saat ini benar kutonton, De Javu.

0 komentar:

Posting Komentar