About Me

About Me
Munere veritus fierent cu sed, congue altera mea te, ex clita eripuit evertitur duo. Legendos tractatos honestatis ad mel. Legendos tractatos honestatis ad mel. , click here →

Rabu, 27 April 2016

Hanya Sekedar Waktu dan Masa

Saat ini aku berada pada sebuah waktu. Waktu yang kata orang tak bisa terlupakan. Waktu dimana aku mengalami banyak hal baru. Hal-hal baru yang tidak kutemukan di masa lalu atau mungkin tak akan kutemukan dimasa mendatang.

Hal yang membuatku marah.
Hal yang membuatku untuk tetap diam.
Hal yang membuatku menangis.
Hal yang membuatku menahan malu dan terus tertawa.

Persahabatan dan perselisihan, atau juga sebuah rasa baru ??
Entahlah. Aku hanya membuatnya terus mengalir saja.


Disinilah aku saat ini. Di depan gerbang berwarna biru milik sekolahku. Dengan sepeda onthelku, aku menuntunnya menuju halaman parkir. Disana temanku menunggu. Kami berjalan beriringan menuju ruang kelas.
Disini siswa mulai berdatangan. Tahukah kalian bahwa disaat seperti ini kita punya tujuan yang berbeda-beda untuk berada disini ?Tapi disinilah kami berkumpul dan mulai mengeal satu sama lain.
Disinilah kami mulai mengenal mereka dari kelompok-kelompok yang mereka buat.
"Haiii. Kok siang amat ?"
"Memangnya ada PR ?"
"Kayaknya dia terlambat"
"Hayoo.. dia siapa ?"
"Maaf bu, saya lupa kalau ada PR"
"Pulang sekolah kerja kelompok ya"
"Pulang sekolah jalan-jalan dulu yuk"
"Kamu naik apa?"

Inilah kata-kata yang sering kuucapkan dan kudengar. Inilah sebuah masa yang menrutku akan penuh rintangan. Masa disebuah kampus biruku. Masa SMAku.

Rabu, 20 April 2016

Perpisahan Sementara

Untaian kata manis dan pedih pernah terukir bersama. Tawanya bukan sekedar tawa. Tawa yang tak pernah hilang setelah tawa itu mulai terukir. Dia yang selalu menjagaku. Dia yang selalu ada saat aku membutuhkannya. Dia yang selalu datang padaku dengan senyum manis.

Itu dulu.

Dulu sebelum kami benar-benar mempunyai impian. Dulu saat kami hanya bisa bermimpi. Dulu saat kami hanya mengenal kesenangan. Dulu saat kami tak tau arti usaha dan kesedihan.

Saat ini, aku hanya bisa menemuinya beberapa kali. Tak akan seperti dulu lagi. Karena aku tahu bahwa inilah kehidupan yang sebenarnya.

Inilah yang terjadi saat ini. Kita memilih jalan yang berbeda. Mengapa? Karena impian kami juga berbeda.

Selama aku berjalan pada beberapa kondisi dan tantangan, aku tak pernah menemukan sosok seperti dia. Sosok tulus yang tak pernah mengharap imbalan.